Halooo readers sekalian gimana
kabar kalian hari ini? Selamat datang di blog saya ini yaa.. Mohon maaf
sebelumnya jika di dalam blog ku ini banyak sekali kekurangan, maklum baru
belajar. Oiya sebelumnya kenalan dulu ya, seperti kata pepatah tak kenal maka kenalan dong hehe ^^
Perkenalkan
namaku Bibit Dwi Prastyorini.
Perkenalkan namaku Bibit Dwi
Prastyorini. Saya merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Saya mempunyai dua
orang adik, satu adik perempuan bernama Bekti Sri Rahayu yang beda 4 tahun dari
saya dan satu lagi adik laki-laki namanya Rovi Yoga Susilo dan berbeda 5 tahun
dari adikku yang pertama. Saya ini perempuan asli loh, tapi banyak yang bilang,
dilihat dari nama depan Bibit itu nama untuk anak laki-laki. Namaku ini juga
punya sejarah sendiri. Mau tahu bagaimana sejarah nama saya terlahir? Saya ceritakan
sedikit ya. Tempo dulu sebelum saya lahir di dunia ini, sebenarnya terlahir
lebih dulu seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Benar, bayi tersebut
kakak perempuan saya. Kakak saya terlahir normal dan sehat seperti bayi-bayi
pada umumnya. Tetapi, pada saat kakak saya kira-kira berumur 7 bulanan, dia
sakit. Awalnya cuma batuk dan orang tua saya mengira itu hanya batuk biasa dan
nanti setelah minum obat juga sembuh. Tetapi ternyata batuk tersebut terus
berlanjut hingga kakak saya dibawa ke RS tapi tak kunjung sembuh juga dan
sekarang dia sudah tenang berada disisi Tuhan.
Masa kecil |
Setahun
setelah itu tiba saatnya saya melihat dunia yang indah ini. Yuup, saya terlahir
pada tanggal 1 September 1993. Saya dilahirkan oleh seorang Ibu yang bernama
Dwi Purwati dari seorang Ayah bernama Parmin. Kata orang tua saya sih saya
lahir di malam hari, dan konon ceritanya jika anak yang lahir pada malam hari
maka dia tidak takut pada suasana malam. Tapi kenyataannya saya takut malam
tuh, apalgi sendiri. Kembali ke sejarah nama saya tadi, Ayah saya yang
mencetuskan nama saya ini pernah bilang tentang arti namaku. “Bibit” berarti
benih atau pertama. Kenapa mengambil nama Bibit? Karena saya merupakan anak
pertama yang hidup dan diharapkan untuk terus tumbuh dan kelak berguna bagi
orang-orang disekitarku. “Dwi” yang dalam urutan nama kejawen berarti kedua.
Jika ditelusur dari cerita tadi, sebenarnya saya merupakan anak ke dua.
Prastyorini yang berarti “tuhu” atau setia yang diharapkan agar setia kepada
orang tua. Meskipun waktu kecil nama saya sering dikatain oleh teman-teman dan
sempat juga merasa malu mempunyai nama seperti anak laki-laki tetapi setelah
tahu arti nama saya seindah itu menurut saya, sekarang saya merasa bangga
dengan nama itu.
Taman
kanak-kanak, saya belajar di TK Pertiwi yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
Pada saat itu saya hanya punya satu teman dekat, Candra Widodo. Sahabat
laki-laki yang dekat denganku karena rumah kami sangat berdekatan. Dulu sebelum
rumah kami direnovasi, rumah kami bertolak belakang, rumahku menghadap selatan
sedangkan rumahnya menghadap utara. Hanya terpisah jalan kecil yang hanya muat untuk
jalan satu orang. Ada satu kejadian yang tidak akan pernah ku lupakan. Jadi
ketika kami baru masuk taman kanak-kanak, kami tidak tahu apa-apa tentang
bersekolah. Saat hari pertama, kami berangkat sekolah diantar oleh ibu kami
masing-masing. Selepas kami sedang belajar, orang tua kami pun pulang kerumah.
Ketika jam istirahat semua anak keluar dari kelas dan bermain dengan
teman-temannya. Saya dan Candra hanya duduk dan memperhatikan anak-anak yang
sedang bermain. Karena baru hari pertama, kami belum berani untuk ikut bermain.
Lama-lama bosan juga dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang kerumah.
Sesampainya dirumah kami ditanya oleh ibu kenapa sudah pulang. Kami menjawab
dengan wajah polos jika kami pulang kerumah karena bosan. Ibu kami pun tertawa
dan bilang kalau kami sudah membolos. Itu merupakan ulah membolos kami yang
pertama kali dan tidak akan saya lupakan. Sekarang sahabat kecilku sudah tumbuh
besar dan hubungan kami tidak seperti waktu masih kecil. Mungkin karena saat
SMP dan SMA kita berbeda jadi jarang bersama. Tapi dia tetap sahabat kecilku.
Saat
SD saya belajar di SD 3 Sitiadi. Sebenarnya SD 1 merupakan SD unggulan di
daerahku, tetapi orang tuaku memasukkanku di SD 3 karena letaknya yang tidak
menyebrang jalan raya. Saya mempunyai 4 orang sahabat yang kemana-mana kami
pasti selalu bersama. Masa sekolah dasarpun berakhir dan dilanjutkan Sekolah
Menengah Pertama. Alkhamdulillah saya masuk SMP favorit di daerahku yang
letaknya berdampingan dengan SDku dulu. SMP 1 Puring yang sangat banyak peminat
untuk masuk di sekolah tersebut. Saya tidak menyangka bisa masuk daftar nama
siswa yang diterima karena melihat dari kemampuan siswa SD lain dan persaingan
sangat berat. Saat tes seleksi saya duduk dengan seorang anak perempuan yang
ternyata saat pengumuman penerimaan, nomor peserta dia dulu yang dipanggil.
Pertama saya pesimis bisa masuk SMP favorit , tetapi saya ingat pesan ayah “kamu pasti bisa, ingat usaha kerasmu
belajar siang malam hanya untuk masuk SMP favorit. Ya, saya belajar keras
saat akan ujian nasional SD. Dulu ujian nasional bertambah satu mata pelajaran
yaitu IPA pertama kali dilakukan pada angkatan saya. Siang les dari sekolah dan
malamnya dilanjutkan les bersama teman-teman dengan guru pembimbing dari guru
SMP 1. Kami memilih guru tersebut karena guru tersebut lebih tahu kriteria soal
yang seperti apa yang akan keluar pada saat tes seleksi penerimaan siswa baru. Dan
hasilnya tidak mengecewakan, saya dan beberapa teman lain yang mengikuti les
tersebut bisa lolos seleksi. Senang sekali pada saat nomor pesertaku dipanggil
dan masuk dikelas 7D. Jika ada senang pasti ada sedih, ternyata dua sahabatku
belum beruntung. Mereka tidak lolos tes seleksi dan akhirnya mereka berdua
masuk Sekolah Madrasah bersama. Meski tidak bisa bersama sahabatku yang dulu,
saya yakin pasti di sini saya akan mendapatkan sahabat lebih banyak lagi. Benar
saja, saya mempunyai 3 orang sahabat yang selalu dekat denganku. Dewi, Nur dan
Ika. Kita berempat dipertemukan di kelas 7D. Sistem kelas SMPku, pembagian
kelas dilakukan dengan cara acak. Dan ternyata dari kelas 7 sampai kelas 9 kami
selalu di kelas yang sama.
Saya
melanjutkan di SMA Karanganyar pada tahun 2008 dan alkhamdulillah pada tahun
2011 saya bisa melanjutkan lagi kuliah dengan mengambil program studi S1 PGSD
di Universitas PGRI Yogyakarta.
Sekian :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar