Oleh: Bibit Dwi Prastyorini
A. Sistem Pernapasan
A. Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas atau proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam
jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi di dalam paru-paru bernama
“pernapasan luar”. Udara ditarik ke dalam paru-paru pada waktu menarik napas
dan didorong keluar paru-paru pada waktu mengeluarkan napas. Dengan bernapas
setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada saat yang sama
melepaskan produk oksidasinya.
Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan
hydrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-sendiri melangsungkan
prosen metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam
bentuk karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dihilangkan. Manusia membutuhkan suply oksigen
secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan
karbondioksida sebagai limbah beracun dari proses tersebut. Pertukatan gas
antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus
berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal
dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh
gas yang ada. Sistem saluran pernapasan pada manusia terdiri dari:
1. Rongga hidung
Hidung
merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Didalam rongga
hidung terdapat rambut , berguna untuk
menyaring udara yang masuk dan selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh
darah, berguna untuk melembabkan udara, dan sewaktu udara melalui hidung, udara
disaring oleh bulu-bulu yang terdapat di dalam vestibulum dank arena kontak
dengan permukaan lender yang dilaluinya maka udara menjadi hangat dan oleh
penguapan air dari permukaan selaput lender menjadi lembab.
2. Farinx
(tekak)
Farinx
adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan
usofagus pada ketinggian tulang rawan kirkoid, dan faring juga merupakan
percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan (nasofaring) yang merupakan
saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan (oralfaring) yang merupakan
saluran pencernaan.
3. Larinx (pangkal tenggorokan)
Merupakan
bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea). Laring tersusun atas tulang
rawan yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring
terdapat katup (epiglotis) yang akan menutup saat menelan. Katup berfungsi
mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal larynx
terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar jika terhembus udara dari
paru-paru.
4. Trakhea
Trakhea
atau batang tenggorok kira-kira sembilan sentimeter panjangnya. Dinding trakhea terdiri atas
3 lapisan, lapisan dalam berupa epithel bersilia dan berlendir. Lapisan tengah
tersusun atas cincin tulang rawan dan berotot polos. lapisan luar tersusun atas
jaringan ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa
dari batang tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-selnya berambut
getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara
pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita akan batuk atau bersin.
5. Bronkhus
Ujung
tenggorokkan bercabang dua disebut bronkhus, yaitu bronkhus kiri dan bronkhus
kanan. Struktur bronkhus kanan lebih pendek dan besar dibandingkan bronkhus
sebelah kiri, sedangkan bronkhus kiri lebih panjang dan lebih langsing. Kedua
bronkhus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bronkhus
bercabang menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru.
bronkhus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri
bercabang menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke
dalam gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung
banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus
berdifusi masuk ke dalam darah.
6. Pulmo (alveolus)
Paru-paru
terletak dalam rongga dada diatas diafraghma dan merupakan alat pernapasan
utama. Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dengan
rongga perut.Paru-paru terletak sebelah kiri dan sebelah kanan dan ditenganh
dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya
yang terletak di dalam mediastinum. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir
sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.
Jalannya Udara Pernapasan
- Udara masuk melalui lubang hidung
- Melewati nasofaring
- Melewati oralfarink
- Melewati glotis
- Masuk ke trakea
- Masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
- Masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
- Udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
Pertukaran udara yang sebenarnya
hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa terdapat sekitar 300
juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali luas
lapangan tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.
Paru-paru
dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura
sebelah luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut
pleura parietal, sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral.
Diantara kedua selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang
berfungsi untuk mengatasi gesekan pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.
Daya
muat udara oleh paru-paru ialah sekitar 4500 ml sampai 5000 ml. Hanya sebagian
kecil dari udara ini kira-kira 1/10nya atau 500 ml adalah udara pasang surut
(tidal air), yaitu yang dihirup masuk dan dihembuskan ke luar pada pernapasan
biasa dengan tenang. faktor yang
menyebabkan penambahan kecepatan dan dalamnya pernapasan, antara lain:
- Gerak badan yang kuat dan memakan banyak oksigen waktu melakukan pekerjaan
- Emosi, rasa takut dan sakit, misalnya menyebabkan implus yang merangsang pusat pernapasan dan menimbulkan penghirupan udara secara kuat.
- Pengendalaian secara sadar, suatu usaha untuk menahan napas untuk waktu lama akan gagal karena pertambahan karbondioksida yang melebihi normal di dalam darah akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
B. Mekanisme Bernapasan
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi,
demikian juga untuk pernapasan perut.
1. Mekanisme Pernapasan
Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Fase
Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme
inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru .
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru .
b) Fase
ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme
ekspirasi pernapasan dada
adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
2. Mekanisme Pernapasan
Perut
a) Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme
inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
b) Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme
ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
Otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar -->udara keluar dari paru-paru.
Daftar Pustaka:
Otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar -->udara keluar dari paru-paru.
Daftar Pustaka:
Saeful Karim, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rinie Pratiwi P, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar