Hartadinata Harianto |
Fantastis. Kata itu sangat pantas
dialamatkan kepada Hartadinata Harianto.Tidak diragukan lagi,pria berusia 17
tahun ini telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, khususnya
dalam bidang pendidikan. Pada usianya yang masih muda,laki-laki yang akrab
disapa Harta ini berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,0 di Bard
High School Early College (BHSEC), sekolah favorit di AS yang dana
operasionalnya dibantu Bill and Melinda Gates Foundation ini. Kecerdasan Harta
sebenarnya sudah terlihat sejak duduk di sekolah dasar. Pada tahun 2006,dia
berhasil merebut penghargaan Math Academic Excellence. Saat itu usianya 11
tahun. ”Sejak kelas 5 SD saya tak tertarik lagi main game.”
”Timbul keinginan untuk melakukan
yang terbaik terutama bidang akademik,”ujarnya seusai memberikan motivasi dan
konsultasi pendidikan luar negeri kepada mahasiswa Institut Manajemen Telkom,
Kota Bandung,kemarin. Dia mengungkapkan,hanya tiga siswa yang berhasil meraih
IPK 4,0.Dua siswa lain berasal dari Amerika Serikat. ”Saya mengalahkan 1.000
siswa lain dan prestasi ini hanya milik tiga siswa dalam satu angkatan.Dua yang
lain merupakan warga Amerika,saya satu-satunya orang Asia yang mendapatkan
kehormatan ini,”tuturnya.
Penggemar serial televisi Power
Rangerini juga mendapatkan Academic Gold Honor Roll tahun 2007,dan dua
penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) pada 2012 ini. ”Pihak sekolah saya di
New York sedang berkoordinasi dengan penyerahan gelar rekor Muri untuk
penghargaan WNI pertama yang meraih GPA 4.0 dan Motivator Termuda,”tutur pria
kelahiran 21 April 1994 ini. Meski banyak mencetak prestasi,sikap Hartadinata
jauh dari kesan angkuh.Pria asal Surabaya yang menyukai sepak bola,basket,dan
gulat ini mengaku sama sekali tidak pandai.
”Saya hanya punya motivasi
tinggi,dan kemauan keras untuk belajar.Di manapun, dalam keadaan apa pun saya
siap belajar dan menghafal,” ungkapnya. Dia mengaku menghabiskan waktu minimal
empat jam dalam satu hari untuk belajar. Bahkan menjelang ujian akhir
semester,Harta rela belajar sepanjang hari.”Jika ujian berlangsung hari
Senin,maka sejak pukul 6 pagi pada hari Minggu,saya sudah belajar dan
menghafal.Saya tidak akan tidur selama 24 jam, sampai hari ujian itu tiba,”
kisahnya.
Baginya,belajar tidak harus di
sekolah atau di rumah. Penerbangannya dari New York ke Jakarta saja,dia
berkutat dengan buku.Hal itu dia lakukan untuk mengejar ketertinggalan selama
masa cuti sekolah dan mengurus beberapa kegiatan di Indonesia. Harta tak segan
membagi tips kepada siapa saja yang ingin bersaing di pendidikan internasional.
”Kita harus berjuang saat ini
juga.Kalau kita bersaing untuk beasiswa ke luar negeri,rajin-rajinlah belajar
demi kemajuan bangsa ini,”tuturnya. Menurut dia,budaya Indonesia merupakan tema
yang selalu menarik untuk dijadikan bahan esai personal statement yang menjadi
syarat wajib seleksi beasiswa luar negeri.
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar