Welcome to my blog !

Kamis, 03 Januari 2013

Hartadinata Harianto, IPK Tertinggi di AS (1)-Belajar 24 Jam Menjelang Ujian, Sisihkan 1.000 Siswa


Hartadinata Harianto


Fantastis. Kata itu sangat pantas dialamatkan kepada Hartadinata Harianto.Tidak diragukan lagi,pria berusia 17 tahun ini telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, khususnya dalam bidang pendidikan. Pada usianya yang masih muda,laki-laki yang akrab disapa Harta ini berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,0 di Bard High School Early College (BHSEC), sekolah favorit di AS yang dana operasionalnya dibantu Bill and Melinda Gates Foundation ini. Kecerdasan Harta sebenarnya sudah terlihat sejak duduk di sekolah dasar. Pada tahun 2006,dia berhasil merebut penghargaan Math Academic Excellence. Saat itu usianya 11 tahun. ”Sejak kelas 5 SD saya tak tertarik lagi main game.”

”Timbul keinginan untuk melakukan yang terbaik terutama bidang akademik,”ujarnya seusai memberikan motivasi dan konsultasi pendidikan luar negeri kepada mahasiswa Institut Manajemen Telkom, Kota Bandung,kemarin. Dia mengungkapkan,hanya tiga siswa yang berhasil meraih IPK 4,0.Dua siswa lain berasal dari Amerika Serikat. ”Saya mengalahkan 1.000 siswa lain dan prestasi ini hanya milik tiga siswa dalam satu angkatan.Dua yang lain merupakan warga Amerika,saya satu-satunya orang Asia yang mendapatkan kehormatan ini,”tuturnya.
Penggemar serial televisi Power Rangerini juga mendapatkan Academic Gold Honor Roll tahun 2007,dan dua penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) pada 2012 ini. ”Pihak sekolah saya di New York sedang berkoordinasi dengan penyerahan gelar rekor Muri untuk penghargaan WNI pertama yang meraih GPA 4.0 dan Motivator Termuda,”tutur pria kelahiran 21 April 1994 ini. Meski banyak mencetak prestasi,sikap Hartadinata jauh dari kesan angkuh.Pria asal Surabaya yang menyukai sepak bola,basket,dan gulat ini mengaku sama sekali tidak pandai.
”Saya hanya punya motivasi tinggi,dan kemauan keras untuk belajar.Di manapun, dalam keadaan apa pun saya siap belajar dan menghafal,” ungkapnya. Dia mengaku menghabiskan waktu minimal empat jam dalam satu hari untuk belajar. Bahkan menjelang ujian akhir semester,Harta rela belajar sepanjang hari.”Jika ujian berlangsung hari Senin,maka sejak pukul 6 pagi pada hari Minggu,saya sudah belajar dan menghafal.Saya tidak akan tidur selama 24 jam, sampai hari ujian itu tiba,” kisahnya.
Baginya,belajar tidak harus di sekolah atau di rumah. Penerbangannya dari New York ke Jakarta saja,dia berkutat dengan buku.Hal itu dia lakukan untuk mengejar ketertinggalan selama masa cuti sekolah dan mengurus beberapa kegiatan di Indonesia. Harta tak segan membagi tips kepada siapa saja yang ingin bersaing di pendidikan internasional.
”Kita harus berjuang saat ini juga.Kalau kita bersaing untuk beasiswa ke luar negeri,rajin-rajinlah belajar demi kemajuan bangsa ini,”tuturnya. Menurut dia,budaya Indonesia merupakan tema yang selalu menarik untuk dijadikan bahan esai personal statement yang menjadi syarat wajib seleksi beasiswa luar negeri.

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar